Abad 21

 "Alhamdulillah"

"Puji Tuhan"

"Astungkara"

Dengan menyebut nama Tuhan yang maha cinta,

Terima kasih Tuhanku.

Ternyata kau biarkan aku hidup hingga abad ke duapuluh satu.

Banyak sekali aku melihat keagunganMu,

telepon genggam, televisi, internet, komputer, mobil listrik, dan benda-benda yang tidak aku dengar sebelumnya.

Terima kasih Tuhanku.

Pikiran-pikiran manusia semakin maju. Pun apa yang mereka tulis dan katakan, juga ciptakan.

Mungkin saja volume otak mereka lebih dari 1350 cc, hingga dapat membuat peradaban yang begitu menggelengkan kepala.

Bangunan-bangunan di kota lebih tinggi dari pohon beringin dan cemara.

Asap pabrik lebih tinggi dari asap rokok para veteran.

Selokan dan sungai semakin pekat warnanya, seperti campuran kopi susu -- atau kopi hitam milik paman di pagi hari. 

Tapi jangan,

Jangan sampai aku bicara ngawur,

Namaku bisa muncul di rumah-rumah tetangga.

Jangan sampai aku berbuat keji,

Namaku dan keluarga akan jadi pemanis di meja makan mereka.

Jangan sampai aku melanggar peraturan!

Rupiah dan dollar yang aku hasilkan bisa hilang dimakan si elang.

Jangan, jangan. Jangan sampai aku membawa-bawa nama perdamaian,

Suara-suara si wakil Tuhan akan membuatku tuli.

Jangan, jangan sampai aku jadi golongan kecil--atau yang sedikit jumlahnya,

Nanti aku bisa mati terpanggang asap mulut mereka.


Terima kasih Tuhanku. Aku melihat kemajuan-kemajuan abad 21 yang semakin jauh dari perkaraMu.


(Tiffany A. Putri) 

Comments

Post a Comment

Popular Posts